kindly ignore the title cause i'm running out of ideas.

by - Saturday, December 03, 2011

Dear Readers, (if there's one)

This may be my 1000.000.000th times saying I'm sorry for my absence, for neglecting this page which I used to call it a blog.

Well, kayaknya this time I won't be writing a post in a full English like I usually did.
Kenapa? Ya semenjak pertama kali blog ini dibuat, (atau bahkan blog-blogku sebelumnya) kayaknya aku jarang banget (atau bahkan hampir nggak pernah) nulis sesuatu dalam Bahasa Indonesia. Neither it's the meaningful nor the absurd one. Hehe. Entah kenapa, mungkin agak trauma kali ya sama dulu, beberapa tahun yang lalu, pas masih aktif banget ngeblog dan sering sesumbar, frontal, curhat segala macem (baca:  pas masih kimcil) di blog dan nyampe menimbulkan kontroversi. Dan semenjak itu, I've been bounding myself (and the blog) with something more closed-off. That wasn't something serious tho, yet it still affected me to the deepest. Semacam jadi introspeksi lah. Tapi sekarang malah pelampiasannya ke Twitter deh. Sama aja boong ye.

Loh kenapa jadi ngomongin itu ya? Haha lumayan melenceng jauh sama ya sebenernya mau aku post kali ini.
Sebenernya nih, minggu ini tu exam week. Dan semester ini bisa dibilang kesempatan terakhirku (dan semua siswa-siswi kelas 12) buat memperbaiki nilai rapot dan ngejar SNMPTN Undangan. Apa itu SNMPTN Undangan? Yang anak SMA pasti tau dong.
Jadi SNMPTN Undangan itu salah satu jalur penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri tapi lewat jalur yang bukan tes (non-test), dan yang dilihat justru dari nilai rapot sama prestasi-prestasi akademik/non-akademik. Dan keuntungannya banyak banget;
1) kita nggak usah repot-repot ikut tes tertulis (ya kalo terrekomendasi jalur undangan sih. AMIN!)
2) biaya masuknya bisa mencapai nilai minimal Rp 0,- lho! Ya itu tergantung sama pekerjaan orang tua, latar belakang keluarga sama 'ranking' di jalur masuk undangan itu sendiri sih. Tapi tetep aja enak kaaan.
dst.

Nah terus apa hubungannya sama exam week I'm currently having? Ya karena nilai di Semester 5 ini penentu rapot terakhir, mau nggak mau kali ini belajarnya harus lebih rajin dan giat (serta niat) lah! → *ketauan kalo biasanya nggak niat.*
Lah tapi bukannya belajar ik malah ngeblog, ngenet, ngeyutub, dsb ini. Ya maklum lah, mumpung ini kesela weekend ya itung-itung buat refreshing dulu gitu...
Walaupun ujiannya baru jalan 3 hari tapi udah kerasa capek, jenuh, bosen. But so far, everything's going perfectly fine. Well, not as perfect as you may imagine thou, but let's see in next 5 days ;) Semoga subject-subject yang mematikan seperti Fisika dan Kimia bisa terlewati dengan lancar selancar jalan tol cipularang.
By the way, ini udah hampir 2 minggu lho aku ngikut Mas-nya Ican ngelakuin low-carb diet (atau beberapa orang lain nyebutnya 'carbon diet'). Carbon diet itself has two meanings; yang pertama ya sama kayak low-carb diet (carbo disini adalah carbohydrate) dan yang kedua lebih ke reducing the impact on climate change, which means carbo disini adalah carbondioxide. Tapi inti keduanya sama-sama 'mengurangi' kok :-)

Nah, sebenernya kalo aku dibilang diet sih enggak juga. Aku cuma nyoba ngurangin konsumsi karbohidrat dan nggak bener-bener menghindari makan makanan berkarbohidat.
Tujuannya apa?
Ehem, jujur aja sih, tujuan utama emang buat ngurangin berat badan. Kalo kata orang-orang sebenernya aku nggak gendut, beratku juga udah termasuk dalam deret cukup ideal (1.61 m, 56 kg) tapi badanku keliatan berisi!  Beberapa orang berpendapat I look fine with such plump body, tapi somehow I feel kind of uncomfortable with it. Apalagi ditambah fakta kalo berat badanku sama Mumu sama. This is sooooo menohok!
Tujuan kedua buat ngatur pola makan. Selama ini aku kalo makan emang nggak kira-kira. Laper dikit, makan. Dikit-dikit pengen jajan. Sebelum tidur ngemil. Dan yang lebih parah, aku jarang  BANGET olahraga semenjak naik kelas 12 ini. Kebayang kan betapa khawatirnya aku kalo sampe 'mbengkak' nantinya?

Kalo carbo-diet versi Rahmun sih kayak gini (berdasar hasil konsultasi sama dr. Ikhsan Magistra :p):
  • Pagi minum susu dan/atau makan roti (preferrably wheat bread one. Tapi cukup tau aja, roti gandum itu seret dan nggak enak!)
  • Siang makan nasi + lauk. Pokoknya buat makan siang harus normal, dan nggak boleh dikurang-kurangin. Soalnya karbohidratnya penting banget buat energi seharian.
  • Malem makan sayur dan buah. NGGAK PAKE NASI. Dan makannya harus di bawah jam 7.
Dan sejauh ini, aku udah hampir 2 minggu lho nyoba pola makan kayak gini. Ngemil sih tetep, tapi jarang, dan kalopun bener-bener mau ngemil mending makan buah atau nata de aloe. (oh oiya, dan BERRY GOOD! Ini cemilan wajib!) Dan hasilnya udah lumayan kerasa, pencernaan lancar, perut nggak sebah lagi, dan ternyata emang lebih nyaman kayak gini. Huahahaha.
Kalo mau ada nyoba low-carb diet kayak gini monggo lho...... :-)

Deeeeuh, ini postingan tentang diet kayak udah berasa apaan aja ya. Nggak harus kurus sekurus model atau sekurus orang-orang kurus, yang penting sehat. Yuk, tetep sehat tetep semangat biar ujian lancar dan nggak menelantarkan blog ini lagi.

Adios!

You May Also Like

0 comments

Syifana Rahma Addiyani. Powered by Blogger.