Being an Early Adult

by - Monday, June 10, 2013

Kadang-kadang saya bingung menjalani masa-masa 'usia tanggung' seperti sekarang ini. Mungkin 19 tahun sudah tidak bisa dibilang tanggung lagi sih. Kalau menurut psikologi perkembangan, 19 tahun termasuk dalam kategori dewasa awal. Bukan remaja tanggung yang hobinya labil kesana-kemari. Tetapi, di dalam siklus hidup saya agaknya saya belum sepenuhnya menjadi 'dewasa awal'. Yang saya tahu, adult (orang dewasa, kb.) dengan mature (dewasa, ks.) jelas berbeda. Dari arti katanya secara harafiah saja sudah berbeda, terlebih lagi 'makna' di dalamnya.

Nah, yang jadi pertanyaan, dewasa itu yang bagaimana ya? Atau lebih tepatnya, menjadi dewasa itu bagaimana ya? 

Konsep dewasa, mature, dipikiran saya simple saja; mandiri dan bertanggung jawab akan apa yang jadi pilihannya. Jika mandiri = mampu hidup sendiri, mungkin saya kalah jauh dengan sebagian besar teman kampus saya yang merantau kuliah di Jogja dan ngekost. Karena hampir 19 tahun hidup saya dihabiskan di kota tercinta ini dan ada beberapa aspek yang saya masih gantungkan kepada orang tua. Dan mungkin itu menjadi salah satu faktor mengapa saya agak susah meninggalkan rumah untuk jarak yang jauh dan waktu yang lama. Tetapi jika menyangkut hal lain, bisa jadi saya lebih mandiri dibanding mereka. Who knows?

Kemudian, bertanggung jawab. Nah, mungkin bagi saya inilah tantangan terbesar dalam menuju proses pendewasaan, bertanggung jawab. Bertanggung jawab atas hal sekecil apapun. Atas uang 500 perak milik seorang teman yang mungkin kita jatuhkan di selokan, atas piring kotor yang kita pakai setelah makan, atas pembagian kerja dalam mengerjakan tugas kelompok, atas keluhan-keluhan yang kita lontarkan ke orangtua.
Intinya, apa yang kamu putuskan ataupun lakukan, be responsible.

At last, do you consider yourself as matured already? *pertanyaan intrapersonal*

You May Also Like

0 comments

Syifana Rahma Addiyani. Powered by Blogger.